Tim evakusi akan menjajaki kemungkinan penggunaan Bandara Seiyun,Tarim (32 Km dari Kota Tarim), dan bertemu dengan otoritas bandara. Pada malam harinya, tim merencanakan untuk bertemu dengan 300 mahasiswa yang berada di wilayah Hadramaut dan sekitarnya.
Awalnya, tim akan menjadikan Ibu Kota Hadramaut, Mukalla, sebagai titik pusat koordinasi untuk mengumpulkan mahasiswa dan pelajar Indonesia. Namun, menyusul insiden penyerangan bersenjata yang dilakukan oleh al-Qaeda, saat ini Mukalla dalam keadaan kurang kondusif.
Setelah melihat kondisi yang berkembang lapangan, tim berencana menjadikan Tarim sebagai titik pusat koordinasi mahasiswa pelajar dan mahasiswa. Di Tarim sendiri ada sekira 1.500 WNI.
Setelah mahasiswa yang akan dievakuasi dikumpulkan dalam safe house di Tarim, mereka akan diarahkan ke Salalah, Oman, baik melalui bus maupun pesawat dari bandara Seiyun untuk selanjutnya diterbangkan menuju Jakarta. (Sindonews)
(Muhammad Saifullah )