Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jenderal Moeldoko Izinkan Istri Prajurit Berpolitik

Syamsul Anwar Khoemaeni , Jurnalis-Kamis, 16 April 2015 |08:32 WIB
Jenderal Moeldoko Izinkan Istri Prajurit Berpolitik
A
A
A

JAKARTA - Panglima TNI, Jenderal Moeldoko membuat kebijakan baru di internal militer Indonesia. Melalui surat telegram bernomor ST/1378/XI/2014 tertanggal 24 November 2014, Moeldoko memberikan hak politik bagi istri-istri prajurit TNI.

Peraturan yang mulai berlaku sekarang itu, memperbolehkan istri personel baju loreng untuk melakukan kegiatan politik, sehingga tidak menutup peluang istri prajurit yang nantinya menjadi bupati ataupun gubernur.

"Saya memperbolehkan istri prajurit TNI untuk mengikuti kegiatan politik," jelas Moeldoko yang juga menjadi pembina utama persatuan istri prajurit, melalui keterangan tertulisnya pada HUT Dharma Pertiwi ke-51, di Balai Sudirman Jakarta Selatan, Rabu 15 April 2015.

Moeldoko menegaskan bahwa di dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI, yang dilarang berpolitik praktis adalah prajurit TNI. Sedangkan bagi istri prajurit tidak ada larangan, sehingga hal tersebut diperbolehkan.

"Untuk itulah pada musyawarah nasional ke-12 beberapa waktu yang lalu hal ini dimasukkan dalam agenda program, untuk mempertegas dan memperjelas posisi istri Prajurit TNI boleh menggunakan hak politiknya," imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu juga mengucapkan terima kasih kepada para mantan Ketua Umum Dharma Pertiwi yang telah memberikan pijakan kuat dalam membangun organisasi. Alhasil, organisasi istri TNI itu tetap eksis dan sejalan dengan tugas pokok militer.

“Dharma Pertiwi sampai saat ini telah eksis dengan baik dan sejalan dengan tugas pokok Panglima TNI”, sambungnya.

Lebih lanjut, Moeldoko menyampaikan bahwa tugas pokok panglima TNI ada yang tiga. Pertama, menyiapkan pasukannya agar siap tempur. Lalu menjaga dan meningkatkan kesejahteraan prajurit. Terakhir, memelihara kesejahteraan prajurit dan keluarganya. "Tugas Panglima TNI ya ada tiga itu," paparnya.

Sementara itu, Ketua Umum Dharma Pertiwi, Koes Moeldoko mengungkapkan, perjalanan panjang pengabdian selama 51 tahun merupakan bukti. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagai organisasi kemasyarakatan, Dharma Pertiwi tetap konsisten dalam memperhatikan, membantu meningkatkan kepedulian sosial, pendidikan, dan kesejahteraan prajurit TNI beserta keluarganya.

“Setiap kita memperingati hari ulang tahun, maka kita selalu bersyukur kepada Tuhan, karena masih diberikan kesempatan untuk melakukan instrospeksi dan evaluasi diri, terhadap apa yang telah kita laksanakan selama ini”, bebernya.

Bertemakan “Dengan Semangat Kebersamaan dan Kekeluargaan, Dharma Pertiwi Bertekad Meningkatkan Kepedulian Sosial, Pendidikan dan Kesehatan Guna Mewujudkan Kesejahteraan Keluarga TNI”. HUT Dharma Pertiwi juga mengagendakan pemberian bantuan kepada anggota yang sakit, mengadakan bakti sosial dan pengobatan Massal di daerah Serang Banten.

Selain itu, terdapat juga pemberian bantuan mobil ambulance ke Rumah Sakit TNI serta pemberian santunan kepada Waraka wuri dan anak yatim, dan donor darah.

(Misbahol Munir)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement