Ia mengatakan, tidak ada satu pun perempuan di dunia ini yang bercita-cita menjadi PSK. Oleh karena itu, tanggung jawab pemerintah adalah mencegah Kartini-Kartini muda terjerumus ke dalam lingkungan prostitusi.
Sebelumnya, remaja pengungkap prostitusi rumahan di Bandung mengatakan awalnya hanya ditawari menjadi pembantu rumah tangga atau pekerja toko. Namun ternyata, ia dipaksa menjadi PSK. Bahkan selama satu bulan menjadi PSK, ia kerap dikasari para pria hidung belang.
Lebih dari itu, oleh pemilik prostitusi rumahan tersebut, ia dikurung, diancam, dan dituding memiliki utang sehingga tak bisa keluar. Kini ia bebas, namun masih dirundung masalah. Ia hidup sebatang kara. Orangtuanya sudah meninggal.
(Abu Sahma Pane)