Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jauhkan Anak Deudeuh dari Stigma Keturunan PSK

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Selasa, 21 April 2015 |07:13 WIB
Jauhkan Anak Deudeuh dari Stigma Keturunan PSK
A
A
A

DEPOK – Alfi Sahrin alias Deudeuh alias Epi tidak pernah mengenal dekat putranya yang kini sudah berusia 10 tahun. Buah hati Deudeuh itu merupakan hasil pernikahannya dengan mantan suaminya warga Pancoranmas, Depok, Jawa Barat.

Keluarga Deudeuh mengungkapkan sejak usia delapan bulan, anak pemilik akun Tataa Chubby itu tak pernah mengenal ibunya. Semenjak bercerai, anak Deudeuh diasuh oleh neneknya yang merupakan orangtua dari mantan suami Deudeuh.

Meski begitu, anak Deudeuh yang kini sudah berusia 10 tahun diminta tidak mendengar lebih jauh soal pemberitaan ibunya yang menjadi seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) online. Hal itu akan berpengaruh buruk terhadap psikologisnya.

“Anak Deudeuh, yang mendampingi saat ini harus diberikan hak–hak sepenuhnya. Baik ayahnya ataupun neneknya. Kalau neneknya enggak bisa merawat, maka anak ini menjadi anak negara. Memang harus ada pendamping dari psikolog terhadap anak tersebut,” kata Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo.

Giwo mendorong pemerintah kota setempat memberikan bimbingan psikologi agar tidak anak Deudeuh terpuruk. Ia juga berharap stigma terhadap anak tersebut harus dihindari.

“Bukan hanya itu, tapi masyarakat dan warga setempat tak boleh menjadikan anak itu jadi stigma atau cap. Anak dilindungi negara dan ini anak yang menjadi korban. Harus ada pendampingan, jangan sampai media memperluas. Mencap, anak Tataa Chubby atau deudeuh, dijaga benar–benar jangan sampai dikucilkan,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan jangan sampai ada foto anak Deudeuh muncul di media. Karena hal itu dapat memunculkan sanksi sosial. “Anak itu bisa tetap tumbuh tergantung dari cara mendidik dia di usia yang sangat dini ini, sementara ini jangan dibuka bahwa dia anak PSK. Karena anak ini sebagai korban. Anak ini kan tidak berdosa. Jangan sampai berpengaruh yang besar dari dampak yang besar,” paparnya.

(Muhammad Saifullah )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement