JAKARTA - Dalam menjalankan bisnis prostitusi online, Robby Abbas (RA) alias Obbie mengaku sering mendapat pesanan dari pejabat pemerintahan yang duduk di kursi DPR.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku tidak percaya jika ada anggota DPR ikut memesan para pekerja seks komersial (PSK) dari kalangan artis tersebut. Merujuk pada pendapatan gaji pejabat pemerintahan, PSK dari Robby Abbas harganya sangat tinggi.
"Gaji pejabat negara kan kecil, masak bisa bayar Rp100 juta (ke PSK)," ujar JK di Istana Wakil Presiden, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (12/5/2015).
Selain itu, JK meminta kepada pihak kepolisian untuk tidak membongkar nama-nama yang sudah disebutkan Robby Abbas saat pemeriksaan. Sebab, hal tersebut dianggap tidak etis dan bisa merusak nama baik seseorang.
"Saya kira tidak etis (polisi bongkar nama pejabat DPR). Tidak boleh dong, masak pengakuan orang disebarkan. Itu mencemarkan nama baik orang. Tidak etis dibuka dan bisa melanggar hukum karena tidak ada buktinya," ungkapnya.
Namun ketika para okum anggota dewan tersebut terbukti bersalah, JK pun meminta polisi untuk membongkar identitasnya. "Kalau tertangkap basalah (dibongkar identitasnya)," ungkapnya.
Robby Abbas alias Obbie alias RA (32) adalah tersangka praktik prostitusi yang mengaku mempunyai pelanggan dari berbagai kalangan, mulai anggota DPR sampai pengusaha. RA menjalankan pekerjaan sebagai mucikari sejak 2013. Sejauh ini, dia mempunyai sebanyak 200 "anak asuh". Anak asuh tersebut berasal dari berbagai kalangan, termasuk artis dan model, dengan tarif sebesar Rp80 juta hingga Rp200 juta. (ang)
(Arief Setyadi )