Sementara kondisi nenek ini kulitnya sudah keriput tetapi bersih dan terawat. Kendati giginya sudah ompong. Nenek Anami juga masih sanggup berjalan, dan untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi, makan dan ganti pakaian dilakukan sendiri. Sembahyang pun masih dilakukan normal seperti yang berusia muda.
Guna memastikan usia nenek Anami, Camat Tegalwaru, Ahmad Korib, akan terus menyelidikinya. Selain akan meminta keterangan dari para orangtua dan tokoh masyarakat yang ada di desa tempat tinggalnya, juga akan melakukan tes DNA.
Mengingat nenek Anami sendiri tidak ingat tahun berapa dia lahir, yang diingatnya saat penjajahan Belanda. Sedangkan waktu muda, nenek Anami bekerja sebagai tukang sadap getah karet dan membersihkan perkebunan karet sekitar desanya. Nenek Anami juga mengaku sejak muda hingga kini tidak pernah sakit.
Nenek Anami sendiri saat ini tinggal bersama salah seorang cucunya, di rumah sederhana berdinding bilik dan kayu. Rumah tersebut di Kampung Bungur Sarang, Desa Cisarua. Lokasinya berada di bawah Gunung Parang dan Gunung Bongkok. Di sekitar kampung tersebut, kebun dan areal pesawahan yang berbatasan dengan ujung danau Waduk Jatiluhur, bagian selatan. Sedangkan mayoritas pencaharian warga kampung tersebut adalah bertani.
(Arief Setyadi )