WINA – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memperoleh dukungan dari Koalisi Negara Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) terkait program nuklir Iran. Meski demikian, kesepakatan akhir program nuklir Iran belum tercapai dan proses negosiasi masih terus berlangsung.
Pada awal pekan ini, babak baru proses negosiasi akhir program nuklir Iran berlangsung di Kota Wina, Austria. Pertemuan itu dihadiri seluruh tingkat menteri negara P5+1 (AS, Jerman, Prancis, Inggris, Rusia, dan China).
Mereka bekerja keras untuk mencapai perjanjian komprehensif dengan Iran yang akan menjamin sifat damai dari program nuklir Iran.
Pada pertemuan tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan, para menteri negara P5+1 belum menemukan titik temu dalam masalah embargo senjata yang dikenakan kepada Iran.
“Kami belum menemukan titik temu dalam masalah embargo senjata pada Iran. Namun, saya bersikeras bahwa membatalkan embargo ini menjadi satu-satunya langkah pertama untuk mencabut sanksi Iran,” ujar Ryabkov, seperti dikutip Sputnik, Jumat (15/5/2015).
“Saya pikir proses negosiasi tentang rencana pencabutan sanksi Iran masih setengah jalan,” lanjut Ryabkov.
Sebagaimana diberitakan, dalam kesepakatan program nuklir sementara, Iran telah setuju mengurangi pengayaan uranium dan mengizinkan pihak pemantau internasional untuk memverifikasi proses tersebut. Tindakan itu disetujui Iran dengan harapan penghapusan sanksi akan terlaksana.
Proses negosiasi kesepakatan akhir masih akan dilanjutkan di Kota Wina, Austria. Kesepakatan akhir program nuklir diprediksi tercapai pada akhir Juni 2015.
(Hendra Mujiraharja)