FIDH mengatakan, kebanyakan tentara tersebut berupaya untuk menjauhkan para perempuan dengan suami atau ayah mereka. Ada beberapa kasus yang ingin mencoba untuk memeperkosanya.
Hal inilah yang menyebabkan para korban mengalami trauma berkepanjangan sehingga sulit untuk dapat hidup normal kembali.
Presiden Mesir Abdul Fattah el Sisi berjanji untuk menindak para pelaku kejahatan seksual yang sudah sangat meresahkan warganya. Namun, fakta di lapangan menunjukkan jika angka kejahatan seksual di Negera Piramida tersebut masih tinggi.
(Muhammad Saifullah )