Jika tahun 2015 ini para mahasiswa menggelar aksi 20 Mei menuntut pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang lebih baik, pasukan yang berada di bawah komando Divisi IV itu berparade dan berdemonstrasi menentang Reorganisasi dan Rasionalisasi (Re-Ra) TNI.
Mereka menolak Re-Ra yang dicanangkan pemerintah, di mana lima ribu prajurit KPPS dari unsur masyarakat “di-PHK” demi alasan membentuk TNI yang lebih profesional.
Dalam program Re-Ra yang diperintahkan pemerintah, sekitar 90 ribu prajurit dari unsur rakyat “dihapuskan”, sementara sejumlah laskar diharuskan melebur ke dalam TNI.
(Randy Wirayudha)