SEMARANG - Puluhan mahasiswa bertopeng Anonymous memeringati 17 tahun reformasi dengan menggelar aksi di depan pintu gerbang kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang. Mereka menilai 17 tahun bergulir, reformasi kian jauh dari cita-cita Indonesia sejahtera dan terbebas dari korupsi.
"Cita-cita Reformasi 17 tahun lalu, rasanya semakin jauh untuk dicapai. Indonesia belum menjadi bangsa yang aman, mandiri, sejahtera, dan tidak korupsi," kata koordinator aksi, Hanif Nasuha, di depan pintu gerbang kompleks Gubernur Jawa Tengah, Rabu (21/5/2015).
Hanif menuturkan, mereka meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera melakukan supremasi hukum, menstabilkan harga kebutuhan pokok, dan menguatkan kembali perekonomian nasional. "Tujuh bulan sudah Presiden Jokowi memerintah Indonesia. Dalam waktu itu, belum ada progres signifikan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik," ungkap Hanif menambahkan.
Mahasiswa-mahasiswa bertopeng Anonymous itu berasal dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia. Anonymous identik pada sekumpulan hacker dunia yang dalam setiap aksinya menggunakan topeng Guy Fawkes di film V For Vendetta.
Namun saat menggelar aksi, para mahasiswa yang merayakan kejatuhan Soeharto itu mengatasnamakan diri sebagai Elemen Mahasiswa Semarang Peduli Bangsa. Mereka membentangkan sederet kertas ukuran polio berisi satu huruf yang apabila dijejerkan dapat dibaca, "Ultimatum Jokowi."
Menurut Hanif, hingga saat ini Jokowi belum melaksanakan kinerjanya seperti dalam Nawacita. "Program Nawacita ini belum dirasakan. Belum dirasakannya kinerja banyak menteri di Kabinet Kerja," ungkap Hanif.
(Risna Nur Rahayu)