Pada waktu itu, mahasiswa menuntut demokrasi di negara China yang terkenal otoriter, massa pun berkumpul di Lapangan Tiananmen sebagai bentuk protes kepada pemerintah.
Presiden China saat itu, Den Xiaoping, telah meminta para mahasiswa untuk segera membubarkan diri dari Lapangan Tiananmen. Namun, Mahasiswa menolaknya sehingga pemerintah pun mengambil tindakan tegas.
Pada saat hari nahas tersebut, Pemerintah China mengerahkan militernya untuk membubarkan mahasiswa di Lapangan Tiananmen. Anehnya, hingga kini jumlah korban tewas tidak pernah diketahui secara pasti.
Kini Pemerintah China menganggap Peristiwa Tiananmen hanya merupakan aib bagi negaranya, sehingga menolak untuk melakukan acara mengenang insiden berdarah tersebut. Pemerintah China ingin menghapus ingatan rakyatnya tentang Peristiwa Tiananmen.
(Hendra Mujiraharja)