“Kalau mengikuti poros maritim, ya KSAL (calon Panglima TNI-nya). Tapi kalau apa-apa harus laut, ya lucu juga. Adapun laut harus kuat juga penguasaan teritorialnya dan itu juga butuh kekuatan udara yang kuat juga,” ujar pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati.
“Dalam hal ini (pencalonan Panglima TNI), prioritasnya saja yang mana. Semua punya probabilitas yang sama. Tapi Presiden Jokowi sepertinya takkan ambil urut kacang seperti SBY,” lanjutnya kepada Okezone.
Jika pun nantinya Jokowi benar-benar tak mengambil tradisi pergiliran (memilih dari matra Udara), pengamat yang biasa disapa Nuning itu juga tak mendeteksi masalah apapun dari kesatuan lainnya.
“Semua kan lagi melobi. Semua pengin jadi Panglima. Kalau di TNI saya kira semua serba komando (tak masalah panglima dari matra lain),” tandas Nuning.
(Randy Wirayudha)