“Kami memintanya (Philip) untuk meningkatkan produksi tanaman kami, atau meminta cuaca cerah dan hujan. Dan hal itu terjadi,” kata Jimmy sebagaimana dikutip dari TIME, Rabu (10/6/2015).
Kultus ini diduga berawal pada 1960 sebagai percabangan dari kepercayaan serupa yang mempercayai John Frum, seorang tentara Amerika Serikat (AS) yang ditugaskan di Vanuatu pada Perang Dunia II. Penganut kepercayaan terhadap Philip semakin meningkat setelah dia dan istrinya, sang Ratu mengunjungi Vanuatu pada 1974.
Meski Philip yang berusia 94 tahun itu semakin tampak menua, namun para pengikut kepercayaan ini tidak khawatir mengenai kemungkinan dia akan meninggal.
“Pergerakan ini akan terus berlanjut. Dan menurut saya atau dari apa yang saya percayai, roh dalam Pangeran Philip tidak akan mati,” tegas Jimmy.
(Hendra Mujiraharja)