LBH Jakarta Desak KPK Buka Rekaman Skenario Pelemahan
JAKARTA - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menuding pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak memiliki keseriusan dalam melawan upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah tersebut.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Hukum dan Masyarakat LBH Jakarta, Alghiffari Aqsa mengatakan, Novel Baswedan dalam sidang uji materi Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK di Mahkamah Konstitusi pada 25 Mei, telah membeberkan bahwa rekaman itu ada. Namun dia berdalih tak bisa menghadirkan karena terikat kode etik.
"Konspirasi pelemahan KPK yang sempat direkam menjadi pertanyaan besar dikalangan publik. Hal ini semakin nyata ketika di dalam tubuh KPK sendiri, pernyataannya yang diberikan berubah-ubah," tuturnya dalam Konpres di LBH Jakarta, Jalan Diponegoro, Minggu (28/6/2015).
Alghaffari menjelaskan dalam rekamanan tersebut terdapat sebuah kebenaran sebagai bukti atas pelemahan terhadap KPK. Hanya saja, pimpinan KPK dinilai malah menutupinya. "Sayangnya ditutup-tutupi sebagai bentuk penghancuran lembaga itu sendiri," jelasnya.
Oleh karenanya, dirinya meminta terhadap pimpinan KPK agar tidak menutup-nutupi rekaman yang berisi kebenaran atas skenario pelemahan tersebut. "Pimpinan KPK jangan menyembunyikan rekaman itu, hal ini bukan semata mempertaruhkan integritas mereka, namun membuka kebenaran adalah bagian dari pemberantasan korupsi sendiri," tutupnya.
(Muhammad Saifullah )
