Sedianya, militer AS membutuhkan 2.443 unit F-35, ditambah dengan 14 unit pesawat pengembangan untuk menggantikan pesawat-pesawat yang mereka gunakan saat ini dan bersaing dengan negara-negara rival militernya. Namun, setelah berbagai kegagalan, Komandan Marinir AS, Jenderal Joseph F. Dunford mengungkapkan bahwa rencana pembelian dan pengembangan F-35 saat ini sedang dikaji ulang, dan ada kemungkinan untuk dibatalkan.
“Sampai analisisnya selesai, kami perlu untuk terus mengejar jumlah target saat ini (2.443 unit pesawat) untuk mencegah kekurangan pesawat tempur taktis dalam jangka pendek secara keseluruhan,” kata Jenderal Dunford sebagaimana dilansir Sputnik, Senin (13/7/2015).
Saat ini dilaporkan jumlah keseluruhan biaya pengembangan F-35 telah mencapai USD400 miliar (Rp5316 triliun), dengan biaya operasi sebesar USD1,5 miliar (Rp19 triliun). Dengan jumlah sebesar itu, performa F-35 disebut jauh dari harapan.
(Hendra Mujiraharja)