Ribka menyesalkan keputusan tersebut terkesan mendadak mendekati pendaftaran calon. Hal itu, lanjutnya, dapat mengubah peta konstelasi politik.
"Datangnya mendadak, waktu pendaftaran tanggal 26 konstelasi politik berubah. Harusnya satu tahun sebelumnya, walaupun kader kaami tetap ada yang coba siap tetap maju kalah menang yang penting tempur," tegasnya.
Ribka mencontohkan banyak strategi yang sudah direncanakan menjelang Pilkada serentak termasuk menjodohkan kader PDIP dengan pasangan koalisi. Putusan MK, lanjutnya, membuat calon menarik diri.
"Kita ikut kelabakan, kader sudah punya pasangan kader lain misalnya malah tarik diri. Ubah peta lagi kawin mengawinkan orang. Harusnya mendidik konsisten," keluh Ribka.
(Rizka Diputra)