Setelah fenomena batu akik melanda baru terpikirkan untuk mengolah batu tersebut. Dengan dibantu salah satu tokoh masyarakat, akhirnya batu tersebut dicoba untuk diasah. Hasilnya sungguh mengejutkan. Setelah melalui proses panjang berubah menjadi batu akik yang sangat bagus.
"Awalnya batu tersebut hanya dijadikan hiasan saja, masyarakat menyebutnya batu dideh (darah yang membeku dan menggumpal). Setelah itu iseng saya tanyakan sama Pak Po, pak ini enaknya dijadikan apa ya. Oleh Pak Po akhirnya dicoba untuk diasah, dan hasilnya seperti ini," jelas Sunarto sembari menunjukkan hasil batu akik yang sudah jadi.
Sementara itu lanjut Suwarto, warga Desa Salam sendiri berkeinginan untuk mengolah batu tersebut agar memiliki nilai jual agar bisa mengangkat perekonomian warga sekitar. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan maka untuk sementara lokasi tersebut ditutup.
"Diharapkan nantinya masyarakat sekitar yang mengelolanya, mulai dari pengambilan batu, proses produksi dan memasarkannya langsung pada konsumen. Karena di wilayah Kabupaten Karanganyar sendiri baru ada penghasil batu akik unik ya di Salam, Ngargoyoso ini," pungkasnya.
(Risna Nur Rahayu)