Kebakaran Lereng Gunung Lawu Diduga Ulah Manusia
Sulitnya medan di lokasi membuat pihaknya tak mungkin membawa alat pemadam model semprotan ke lokasi kebakaran, sehingga cara tradisional seperti memadamkan api dengan cara dipukul menggunakan ranting serta membuat selokan untuk mencegah api tak merembet, terpaksa dipilih.
"Sebenarnya, kami punya alat pemadam dengan cara disemprotkan sebanyak dua buah. Tapi siapa yang kuat memanggul alat yang kapasitas isinya sekira 20 liter. Jadi kita pakai cara tradisional untuk memadamkan. Tapi, dua alat ini tetap kita siagakan di bawah," ungkapnya.
Sedangkan jenis pohon yang terbakar, Johni mengaku belum menerima laporan sama sekali. Laporan yang diterimanya, api hanya melahap alang-alang saja. Meski begitu, pihaknya akan tetap berusaha agar kebakaran tidak melahap pepohonan di lereng Gunung Lawu.
"Total berapa luas yang terbakar, belum bisa kami ketahui. Termasuk kerugian itu pun belum bisa kami inventarisir. Tapi dari laporan sementara, kebakaran itu hanya membakar alang-alang saja. Sedangkan pohon-pohon di lereng Lawu, belum diketahui apakah juga ikut terbakar atau tidak," pungkasnya.
(Fransiskus Dasa Saputra)
