Kiai Said menandaskan NU dan para kiai tidak sependapat dengan rencana permintaan maaf itu. "Saya tidak sependapat. Kiai dan NU tidak sependapat, "tandasnya.
Dalam kesempatan itu Kiai Said juga menyinggung soal perbedaan paham keyakinan di Indonesia. Menurutnya warga Indonesia bebas memilih agama sesuai keyakinan masing masing. Kewajiban NU adalah berdakwah dengan cara cara yang santun, penuh simpatik dan bijaksana. "Masih banyak yang perlu diajak ke jalan yang benar. Namun tetap dengan cara yang santun tanpa kekerasan. Memang itu yang menjadi tantangan kita, "pungkasnya.
Sekretaris Pimpinan Wilayah Ansor Jawa Timur Ahmad Tamim mengakui saat ini memang ada gerakan neokomunisme, terutama di wilayah Mataraman. Yakni gerakan yang mencoba mengungkit kembali sejarah kelam 30 September 1965.
Ansor kata Tamim tidak akan mentoleransi siapapun pihak, termasuk Banser sendiri yang mencoba mengungkit kembali peristiwa 1965. Sebab masalah itu menurut dia sudah selesai. "Tugas kita turun ke bawah (turba) adalah menetralisir semuanya. Kita juga sudah membuat MoU dengan Pangdam V Brawijaya, termasuk dengan keluarga eks PKI. Bahwa masalah 1965 sudah selesai, "ujarnya.
Seperti diketahui, setelah dari Kabupaten Blitar rombongan Ketua Umum PBNU yang terpilih kembali dalam Muktamar ke 33 di Jombang itu, langsung meluncur ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.
(Muhammad Saifullah )