Wall Street Journal melaporkan bahwa hampir 200 orang Rusia, tokoh separatis pro-Rusia di Ukraina Timur, dan perusahaan yang memiliki keterkaitan dengan Rusia telah jadi target sanksi AS dan Uni Eropa sejak krisis Ukraina memanas.
Tujuan penjatuhan sanksi itu supaya Rusia menggunakan pengaruhnya untuk menekan separatis di Ukraina Timur untuk menjalankan gencatan senjata sesuai perjanjian damai yang disepakati di Minsk.
Kendati sanksi AS selama ini tidak mempengaruhi Presiden Rusia, Vladimir Putin, namun menteri utamanya, yakni Valentina Matviyenko tidak diizinkan untuk menghadiri forum di New York karena terkena pembatasan visa.
(Hendra Mujiraharja)