Ketiga, penanganan masalah kesehatan, karena tidak sedikit masyarakat yang terserang infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Keempat, sosialisasi tentang bahaya bencana kabut asap dan dampaknya bagi kesehatan.
Untuk penanganan masalah kesehatan ini, Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah juga diminta berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menjadi leading sector.
Selain itu, Presiden meminta didirikan posko di wilayah-wilayah yang terkena dampak kabut asap dan mengajak masyarakat berpartisipasi untuk memadamkan api.
Titik api kebakaran hutan yang terjadi saat ini terdapat di wilayah Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Sumatera Selatan merupakan wilayah dengan titik api terbanyak, yakni 224 titik berdasarkan data dari BNPB pada Sabtu 5 September 2015 pukul 05.00 Wib.
(Abu Sahma Pane)