Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Museum Radya Pustaka Dieksekusi, Solo Kehilangan Identitas

Bramantyo , Jurnalis-Kamis, 10 September 2015 |23:19 WIB
Museum Radya Pustaka Dieksekusi, Solo Kehilangan Identitas
(Bramantyo/Okezone)
A
A
A

Mereka bertekad mempertahankan Museum Radya Pustaka yang termasuk salah satu benda cagar budaya. Para elemen inipun sepakat melakukan perlawanan untuk melakukan penyelamatan kawasan Sriwedari.

Komitmen perlawanan tersebut sedianya bakal diwujudkan dengan aksi turun ke jalan hingga pementasan tari sesaji. Namun aksi turun kejalan urung dilakukan. Sebagai gantinya, mereka membuat membuat petisi yang ditujukan pada MA dan Presiden Republik Indonesia.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo, Teguh Prakosa mendukung penuh dikeluarkannya petisi untuk selamatkan kawasan Sriwedari.

“Saya dukung penuh petisi ini. Sejak jaman dulu Sriwedari adalah lahan publik yang juga menjadi cagar budaya," ungkap Teguh Prakosa, dalam pertemuan dengan seniman, budayawan dan elemen masyarakat Kota Solo, Kamis (10/9/2015).

Teguh juga menyampaikan, pemerintah sudah berjuang melalui jalur hukum agar lahan seluas 9,9 ha itu bisa dimiliki Pemkot Solo, namun kalah di tingkat kasasi. Meski demikian, perjuangan pihak Pemkot Solo untuk menyelamatkan lahan Sriwedari terus berlanjut.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement