CANBERRA – Posisi Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott berada dalam bahaya setelah kehilangan dukungan dari dua menteri utamanya yakni Menteri Komunikasi Malcolm Turnbull yang menyatakan maju menjadi calon Ketua Partai Liberal dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop yang memberikan dukungan kepada Turnbull.
Dalam sebuah konferensi pers di Gedung Parlemen di Canberra, Turnbull menyatakan mundur dari jabatan dan maju untuk menantang posisi Abbott sebagai ketua Partai Liberal Australia.
“Sesaat yang lalu saya bertemu PM dan mengatakan kepadanya bahwa saya menantangnya untuk posisi ketua Partai Liberal,” kata Turnbull, sebagaimana dilansir ABC News, Senin (14/9/2015).
Turnbull menilai Abbott tidak mampu memimpin perekonomian serta tidak dapat memberikan kepercayaan ekonomi yang dibutuhkan oleh pelaku bisnis di Australia. Dia menambahkan bahwa dengan situasi saat ini, Abbott segera lengser dan jabatannya akan diisi oleh pemimpin Partai Buruh dan oposisi Australia, Bill Shorten.
Pendukung Turnbull percaya bahwa pria yang juga pernah memimpin Partai Liberal hingga 2009 tersebut memiliki suara yang dibutuhkan untuk memenangkan pemungutan suara. Turnbull juga diyakini mendapat dukungan dari salah satu pendukung setia Abbott yaitu Menlu Julie Bishop.
Bishop diketahui telah menemui sang perdana menteri untuk mengatakan bahwa Abbott telah kehilangan dukungan dari kementeriannya.
Abbott sendiri memilih tidak menanggapi isu yang mengenai posisinya dan mengatakan “tidak akan memainkan permainan di Canberra”. Meski begitu, media Australia melaporkan bahwa Abbott mengumpulkan para pendukungnya di ruangan Partai Liberal di Gedung Parlemen Australia.
Pemilihan Federal Australia berikutnya harus digelar paling lambat pada 14 Januari 2017. Saat ini Koalisi Partai Liberal yang dipimpin Abbott menguasai parlemen dengan 90 kursi dari 150 kursi di parlemen.
Posisi Abbott sebagai PM Australia juga sempat goyah beberapa bulan lalu. Saat itu, dia berhasil bertahan setelah meyakinkan parlemen dan Partai Liberal bahwa dia masih mampu memimpin Negeri Kanguru tersebut.
(Rahman Asmardika)