Sebagaimana diberitakan, Ahmed ditangkap pada Kamis 17 September, lantaran guru di sekolahnya curiga bahwa anak muridnya sering melakukan kegiatan tersembunyi.
Sang guru kemudian melaporkan Ahmed kepada polisi. Saat ditangkap dan diborgol, Ahmed sempat panik dan kebingungan. Berkali-kali ia menjelaskan kepada pihak Kepolisian bahwa benda ciptaannya bukanlah bom seperti yang dituduhkan.
Akibat insiden itu, Ahmed kini banyak menyita perhatian dunia. Setelah mencuri perhatian Presiden Obama, remaja yang dituding merakit bom itu dikabarkan turut mencuri perhatian perusahaan raksasa teknologi seperti Facebook hingga Google.
(Jihad Dwidyasa )