Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ridwan Kamil Curhat Utang Pelaksanaan KAA kepada Tiga Menteri

Antara , Jurnalis-Selasa, 22 September 2015 |11:59 WIB
Ridwan Kamil Curhat Utang Pelaksanaan KAA kepada Tiga Menteri
Ridwan Kamil (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

BANDUNG - Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil mencurahkan isi hatinya (curhat) kepada tiga menteri Kabinet Kerja, tentang sisa utang pelaksanaan Peringatan Konferensi Asia Afrika Ke-60 pada April 2015. Curhatan itu diungkapkan dalam rapat koordinasi (Rakor) Penyerapan Anggaran Pemprov Jawa Barat.

"Terkait pelaksanaan KAA kemarin itu masih ada Pak Menteri, sekian persen belum dibayar. Sekian miliar kami masih ngutang ke kontraktor, EO, dan lain-lain," kata kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di hadapan Tjahjo Kumolo, Luhut Binsar panjaitan, dan Yasonna Laolly, di Gedung Bappeda Jabar Kota Bandung, Selasa (22/9/2015).

Penuturan orang nomor satu di Kota Bandung tersebut langsung direspons oleh Menko Polhukam Luhut B Panjaitan yang bertindak sebagai Ketua Panitia Peringatan KAA Ke-60. "Itu tuntas akan dibayarkan ke anda, tapi balik ke proses. Masalah legalnya sudah saya undang BPK untuk memverifikasi dan anggarannya sudah ada dari Menteri Keuangan Jangan khawatir. What i promise i'll deliver to you," terang dia.

Ridwan Kamil menambahkan, tuntutan masyarakat terhadap dirinya selaku pemimpin daerah yang masih muda sangat tinggi. Namun di sisi lain, setiap kebijakan yang akan dikeluarkannya seringkali berbenturan dengan peraturan dan undang-undang.

"Tuntutan masyarakat tinggi kepada kami pemimpin baru, di sisi lain banyak berbenturan dengan aturan," ucapnya.

Dalam mengerjakan sebuah proyek atau tender, kata Ridwan, PNS di Pemkot Bandung selalu dihantui masalah hukum. Seperti yang menimpa salah seorang camat di Kota Bandung yang harus menjalani pemeriksaan aparat penegak hukum setelah menangani tender pembuatan spanduk KKA.

"Camat itu sampai harus diperiksa APH (aparat penegak hukum) hanya karena beli spanduk KAA Rp30 juta. Aparat mempertanyakan, kenapa beli di toko a dan bukan di toko b," keluhnya.

(Fachri Fachrudin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement