Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Megawati: Dokumen KAA Harus Diakui sebagai Warisan Dunia

Antara , Jurnalis-Selasa, 26 Mei 2015 |19:26 WIB
Megawati: Dokumen KAA Harus Diakui sebagai Warisan Dunia
A
A
A

JAKARTA - Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri mendukung langkah Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk memperjuangkan dokumen Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Gerakan Non Blok (GNB) sebagai memori dunia yang diakui Unesco menjadi Memory of The World atau warisan dunia.

Dukungan Megawati itu disampaikannya dalam pidato kebudayaan di Gedung ANRI, Jakarta, Selasa (26/5/2015). Hadir dalam acara itu Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kepala ANRI Mustari Irawan, sejumlah anggota DPR RI, dan para kepala Badan Arsip Nasional beberapa negara di dunia.

"Semoga, perjuangan kita bersama, untuk memperjuangkan arsip dan dokumen Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok diterima UNESCO sebagai Memory of The World mendapat Ridho dari Allah SWT," ujar Megawati.

Kata Megawati, pertemuan negara-negara Asia-Afrika di Bandung, Indonesia, 60 tahun silam, atau yang lebih dikenal dengan Konferensi Asia-Afrika, menghasilkan kesepakatan Dasasila Bandung (The Ten Principles of Bandung) atau Bandung Declaration.

Megawati melanjutkan, Deklarasi Bandung membangun kesadaran baru bagi bangsa-bangsa di benua Asia, Afrika dan Amerika Latin akan hak-haknya sebagai bangsa yang merdeka. "Konsensus bangsa-bangsa tersebut membawa angin kepercayaan diri rakyat untuk berjuang memperjuangkan kemerdekaan bagi bangsanya," kata dia.

Pelaksanaan KAA itu, menurut dia, merupakan langkah awal membangun solidaritas negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II untuk mengambil sikapnya sendiri menghadapi situasi politik internasional pada saat itu. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Soekarno pada pidato penutupan KAA, 25 April 1955: “May we continue on the way we have taken together and may the Bandung conference stay as beacon guiding the future progress of Asia and Africa.”

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement