"Saya tidak merasa ada tradisi ada kudeta setelah 1965 yang gagal, dan setelah itu kita tidak melihat, 1998 saja tidak ada, tapi lebih kekuatan massa," terangnya.

Merujuk pada kondisi perekonomian yang terus memburuk, apalagi ditambah dengan nilai tukar dolar yang semakin anjlok, Fadli meyakini tidak menutup kemungkinan lahirnya reformasi jilid II.
"Tidak perlu kudeta, kalau makin memburuk pemerintah melemah sendiri. Bisa saja ada reformasi jilid II," pungkasnya.
(Rizka Diputra)