PADANGSIDIMPUAN - Sebanyak 387 orang penderita inspeksi saluran pernapasan (ISPA) menjalani perawatan di RSUD Kota Padangsidimpuan. Meningkatnya pasien tersebut akibat bencana kabut asap yang melanda kota itu sejak beberapa bulan yang lalu.
Di lokasi terlihat ratusan pasien yang terjangkit ISPA dirawat di ruang kelas anak. Selain itu, pasien khusus dewasa dirawat di ruangan lain rumah sakit kebanggan warga Kota Padangsidimpuan itu.
Umumnya, pasien yang berjumlah ratusan terkena ISPA berasal dari kalangan anak-anak. Tety Erawati (28) salah seorang orangtua pasien mengatakan, anaknya sudah menjalani perawatan di RSUD Kota Padangsidimpuan sejak tiga hari yang lalu.
Dia menjelaskan, daya tahan tubuh anaknya mulai menurun sejak terjadi bencana kabut asap melanda Kota Padangsidimpuan. Awalnya, anak perempuannya itu mengalami batuk-batuk dan deman.
Namun, kondisinya kesehatannya semakin menurun, sehingga harus dibawa ke RSUD Kota Padangsidimpuan.
”Sejak ada kabut ini, anak saya sudah sakit. Awalnya, dia hanya batuk, namun sekarang sudah deman, makanya kami bawa ke rumah sakit,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (6/10/2015).
Dia menambahkan, apabila kabutnya rendah maka kondisi anaknya membaik, namun sebaliknya apabila kabut asapnya semakin parah maka daya tahan tubuh anaknya langsung menurun.
”Saya khawatir, apabila kondisi seperti ini masih lama, maka akan terjadi sesuatu pada anak saya,” tegasnya.
Dia berharap kepada pemerintah agar secepatnya mengatasi kabut asap ini, sehingga anak-anak terbebas dari penyakit ISPA.
Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Kota Padangsidimpuan Nurlaila Hayati Lubis mengatakan, peningkatakan pasien ISPA tersebut sudah dirasakan sejak dua yang lalu, tepatnya saat Kota Padangsidimpuan mulai dilanda kabut asap.
”Kenaikan pasien yang datang berobat mencapai 30 persen,” ujarnya.
Dia mengatakan, umumnya keluhan awal para pasien itu batuk dan demam.
“Umumnya daftar riwayat penyakit pasien adalah batuk dan demam akibat bencana kabut asap yang melanda Kota Padangsidimpuan,” tegasnya.
Dia menambahkan, banyak pasien yang memutuskan untuk berobat jalan, namun tidak sedikit yang langsung dirawat karena kondisi tubuhnya yang sudah lemah. Nurlaila menilai, apabila kabut ini tidak cepat teratasi, maka semakin banyak lagi penderita ISPA yang berobat ke rumah sakit.
Anggota Komisi III DPRD Padangsidimpuan, Timbul Simanungkalit mengungkapkan, keprihatinannya terhadap kejadian tersebut. Menurutnya, pemerintah harus secepatnya melakukan kebijakan-kebijakan darurat untuk mengatasi dampak kabut asap tersebut.
”Jangan hanya membagi-bagikan masker saja, apabila perlu pemerintah harus membuat posko darurat kabut asap, sehingga warga bisa dirawat apabila terkena penyakit ISPA,” tegasnya.
(Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone))