SOLO - Ribuan warga kota solo saling berebut sisa air jamasan benda pusaka koleksi Pura Mangkunegara, seusai benda-benda pusaka tersebut dikirab mengelilingi tembok Pura menandai pergantian tahun baru Hijirah atau masyarakat Jawa mengenalnya 1 Suro.
Pantauan Okezone, tanpa menunggu aba-aba komando, sesaat enam tombak pusaka berserta keris serta rompi anti peluru peninggalan Pangeran Sambernyawa dibawa masuk kembali ke dalam Pura Mangkunegaran, ribuan masyarakat yang sejak sore hari sudah menunggu dengan setia, langsung meringsek berebut kembang serta sisa air yang telah dipakai untuk menjamah pusaka-pusaka tersebut.
Baik tua maupun muda saling berebut air dan kembang. Mereka saling berebut. Bahkan tak hanya memasukan air dalam botol. Ada pula yang nekat menyiram tubuhnya dengan air sisa jamasan yang mereka yakini membawa berkah tersendiri bagi yang berhasil mendapatkannya.
Berbeda dari tahun sebelumnya. Dalam kirab 1 Suro kali ini berjalan jauh lebih tertib dari biasannya. Dimana, dalam kirab yang juga diikuti Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta anggota komisi VI DPR RI Aria Bima, lampu penerang yang dilalui rombongan kirab dimatikan. Praktis, lampu penerang yang dipakai hanya berasal dari obor yang dibawa rombongan.
Prosesi kirab yang dimulai pukul 19.30 WIB, diawali enam tombak pusaka berada di posisi depan. Dibarisan belakang terdapat joli yang berisi keris, rompi anti peluru peninggalan Pangeran Sambernyawa.
Selama kirab berlangsung rombongan Sri Paduka Mangkunegoro IX menebar undik-undik di rute kirab. Dimana undik-undik tersebut berwujud uang yang merupakan sebuah simbol, bila kekayaan istana tidak hanya dinikmati oleh kerabat dan sentana, namun juga oleh masyarakat luas.