“Kami terkejut setelah ada anak tetangga kita melaporkan bahwa Razik sedang berada di Puskesmas Lubuk Alung dan banyak dikerumi warga,” kata Ayah korban, Candra Imel (40) di RSUP M. Djamil Padang, Sabtu (17/10/2015).
Mendengar laporan tersebut Candra bersama istrinya Vera (30) langsung mengunjungi Puskemas, sesampai di sana ternyata benar anaknya yang dirawat dengan kondisi tubuhnya menghitam dan sebagian terkelupas terutama bagian wajahnya.
“Karena tidak cukup peralatan medis akhirnya dilarikan ke Padang,” ujarnya.
Menurut keterangan dari korban, kata Candra, awal kejadian terjadi ketika dia pulang sekolah bersama dengan temannya. Saat itu, ibunya terlambat menjemput, tiba-tiba datang seorang wanita mengajak korban untuk jalan-jalan, Razik pun mau karena alasannya mau mengantarkan langsung ke rumahanya.
“Ternyata anak saya tidak tidak dibawa ke rumah melainkan dibawa jalan-jalan ke sekitar Sungai Sikayang daerah Salibutan. Sesampai di sana perempuan yang membawa korban ini turun katanya mau buang air kecil, tapi ternyata mengambil minyak bensin, kemudian disirami ke Razik dan langsung dibakarnya,” ujarnya.
Kata Candra, saat itu Razik langsung melompat ke sungai, sementara pelaku melarikan diri, warga yang melihat kejadian itu langsung menyelematkan korban dan dibawa ke Puskemas.
“Sebelum saya dapat kabar itu, istri dan saya sendiri juga mencari Razik, sebab tidak biasanya pulang terlambat, biasanya Razik pulang pada pukul 10.00 WIB, tetapi kejadian itu pada pukul 14.00 WIB,” ujar pria yang bekerja sebagai Satpam PLN di Lubuk Alung.
Orangtua korban juga sudah melaporkan kejadian tersebut pada Polsek Lubuk Alung, sementara saat ini korban mengalami luka bakar di wajah, kepala, tubuh, dan tangan. “Korban mengalami luka bakar 18 persen atau kategori 2 dan saat ini ditangani tim dokter anak dan bedah plastik,” kata Gustavianof, Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP M. Djamil Padang.
(Muhammad Saifullah )