 
                
TOKYO – Distrik khusus Shibuya akan menerbitkan sertifikat yang menyatakan hubungan pasangan sejenis dianggap setara dengan pernikahan pada umumnya. Ini akan menjadikan Shibuya menjadi wilayah pertama di Jepang yang mengakui hubungan pasangan sejenis.
Sertifikat akan mulai dikeluarkan pada 5 November 2015. Sertifikat akan diberikan kepada pasangan sesama jenis berusia 20 tahun atau lebih yang sudah memiliki dokumen dari notaris. Dokumen tersebut diperlukan untuk membuktikan keduanya dalam sebuah hubungan yang sehat dan saling mencintai.
Wali Kota Shibuya Ken Hasebe berjanji akan meningkatkan kesadaran akan diskriminasi yang terjadi pada pasangan sejenis. Sebelumnya pada Maret 2015, distrik Shibuya mengadopsi peraturan untuk menekankan pentingnya kesetaraan gender dan mengakui perbedaan orientasi seksual di masyarakat.
Langkah distrik Shibuya juga akan diikuti oleh tetangganya, distrik Setagaya. Sertifikat serupa akan diterbitkan mulai 5 November 2015. Pasangan sejenis di Setagaya harus menulis dan mencetak sumpah mereka agar sertifikat tersebut dikeluarkan otoritas setempat.
“Shibuya dan Setagaya ingin membangun sebuah masyarakat yang menerima perbedaan terutama dalam mengakui pasangan sejenis. Kami harap tindakan ini menginspirasi wilayah lain di seluruh Jepang,” ujar Wali Kota Setagaya Nobotu Hosaka dalam sebuah konferensi pers seperti dilaporkan Japan Today, Minggu (25/10/2015).
Pasangan sejenis di Jepang harus berhadapan dengan diskriminasi di berbagai tempat seperti rumah sakit dan sekolah. Mereka terkadang kesulitan untuk mencari tempat tinggal dan mengunjungi orang-orang di rumah sakit yang bukan kerabat atau keluarga.
Bagaimanapun juga, menurut otoritas Shibuya, sertifikat tersebut nantinya tidak akan mengikat secara hukum. Meski hubungan sejenis diakui dan dianggap setara, hubungan tersebut tetap saja berbeda dengan hubungan pernikahan dalam Undang-Undang yang berlaku di Jepang.
(Hendra Mujiraharja)