JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mensinyalir adanya politisasi terhadap hasil audit investigatif terhadap Pertamina Energy Trading Limited (Petral-PES), anak usaha dari PT Pertamina (Persero).
"Menteri ESDM jangan politis menyampaikan audit Petral-PES. Kalau mau ungkap sebaiknya jangan setengah-setengah dan harus total. Tidak mungkin tidak ada pejabat-pejabat baik di Pertamina maupun di pemerintah yang tidak terlibat," ujar Karyono di Jakarta, Senin (9/11/2015).
Apalagi lanjutnya, audit Petral-PES menggunakan jasa auditor dari luar Indonesia yang tidak kredibel seperti Kormandentha, dan tidak termasuk dalam auditor big five.
"Petral-PES inikan masih ada uang negara. Padahal kita juga punya auditor negara seperti BPK," kritiknya.
Karyono menambahkan, hal ini jelas bakal menimbulkan kecurigaan, kenapa Menteri ESDM Sudirman Said begitu ngotot mengungkap Petral menjelang reshuffle jilid dua Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Menurutnya, Sudirman terkesan ingin terlihat punya kinerja di mata Presiden Jokowi, sehingga posisinya tidak terdampak reshuffle kabinet.
"Sejak awal ada gelagat semacam balas dendam. Nampaknya Sudirman sangat geram sekali dengan Petral-PES. Sehingga muncul pertanyaan kenapa perusahaan lain tidak diaudit," tukasnya.
(Rizka Diputra)