"Nanti apakah itu mau dikonvert jadi VVIP, tergantung nanti keinginan presiden. Kalau nanti misalnya dikonvert jadi pesawat VVIP, nanti disuruh audit dulu dari aspek teknis dari Airbus," terangnya.
Sebagaimana diketahui, rencana TNI AU untuk membeli helikopter Agusta Westland AW-101 buatan Italia dan Inggris ditolah Jokowi yang memilih helikopter dalam negeri mengingat keadaan ekonomi sedang lesu.
Soal spesifikasi antara helikopter impor dengan buatan PT DI, Luhut mengatakan masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. "Intinya Presiden inginnya dalam negeri. Saya lihat PT DI kemudian Presiden perintahkan ada audit industri strategis supaya bagus," tandasnya.
(Angkasa Yudhistira)