Adapun lokalisasi pertama di Jerman bertempat di Konstanz pada tahun 1414 yang menyediakan sekitar 1.500 PSK, sebagai realisasi permintaan Kaisar Sigismund yang sempat khawatir, terhadap menjalarnya pemerkosaan.
Beralih ke era Third Reich di mana Jerman berada di bawah rezim Nazi, prostitusi sedianya dianggap fenomena asocial. Sejumlah PSK awalnya ditangkapi di dijebloskan ke kamp konsentrasi Ravensbrück – 90 kilometer sebelah utara dari Ibu Kota Berlin.
Tapi seiring berjalannya waktu, rezim Nazi malah mendirikan sejumlah rumah bordil di dalam kamp konsentrasi, di mana para “pelanggannya” dikhususkan untuk para tentaranya (Wehrmachtsbordelle).
Pasca-Third Reich runtuh di akhir Perang Dunia II, prostitusi, terutama di Jerman Timur pada era Perang Dingin, ditetapkan sebagai aktivitas ilegal – kendati sejumlah PSK dan mucikari masih eksis bertransaksi seks dengan para konsumennya secara diam-diam.