SRAGEN - Suasana di sekitar pintu masuk gunung Kemukus memang terlihat sepi. Namun semakin masuk ke dalam lokasi, terlihat warung-warung yang berjajar di sepanjang jalan menuju bukit di sekitar makam Pangeran Samudra terbuka lebar.
Alunan musik dangdut terdengar dari dalam warung yang menjual beragam minuman segar. Wanita-wanita berpakaian seksi pun terlihat duduk-duduk di depan warung sambil bersenda gurau. Tak jarang mereka pun melambaikan tangan pada siapa saja yang kebetulan lewat di depan warung, untuk sekedar singgah.
Meski sebelumnya Pemerintah daerah Sragen menutup sementara lokasi, namun entah siapa yang menyarankan mereka kembali membuka warung di sekitar lokasi. Penelusuran terus dilakukan hingga ke dalam lokasi di bawah makam Pangeran Samudra. Suasana semakin hingar bingar dengan suara orang yang sedang berkaraoke menyanyikan lagu dangdut.
Hampir di sepanjang lokasi berjajar warung dan juga rumah yang membuka karaoke sederhana yang mayoritas tamunya menyanyikan lagu berirama dangdut bersahutan dengan suara nyanyian sang perempuan pemandu lagu. Mereka seakan tak memperdulikan dilokasi tersebut banyak anak-anak dibawah umur tengah asik bermain di sekitar rumah karaoke.
Dewi salah satu pemilik hiburan karaoke di lokasi tersebut menjelaskan biaya sewa karaoke yang ditawarkan sebesar Rp35 ribu per jamnya. Tarif tersebut belum termasuk jasa wanita pemandu lagu juga makan dan minumnya. Juga sewa kamar jika tamu ingin istrirahat.
Awalnya, Dewi mengaku tak mematok harga kamar. Dirinya menerima berapapun bayaran sewa kamar yang diberikan tamunya. Namun, setelah didesak, Dewi pun akhirnya mengaku tarif kamarnya sebesar Rp35 ribu.