"Ini pilihan kita dan keinginan mereka juga. Ada 40 anggota yang telah kita seleksi, hampir semuanya bujangan, dan mereka belum punya pengalaman di daerah seperti itu, jadi kami pun memberikan tugas untuk pengalaman serta dapat menangkap Santoso dengan gemilang, mereka ini semangat sekali. Selaku panglima saya sangat bangga kepada mereka."
Dia menambahkan, pasukan yang ditugaskan tersebut nantinya mengganti pasukan yang sudah ada di sana. Mereka bertugas selama enam bulan.
Ketika ditanya apakah TNI sudah memetakan kekuatan gerombolan Santoso dan bagaimana kekuatan mereka, dirinya menyampaikan kekuatan gerombolan tersebut telah dapat dipetakan. Pihaknya pun akan melakukan operasi sesuai dengan target yang dicapai.
"Kita menjaga kestabilan keamanan di sana. Walau saya bukan Pangdam di sana, pastinya pihak kita di situ sudah memetakan daerah-daerah di situ. Kondisi mereka juga sudah semakin terjepit dari informasi berita berita. Jadi kita pilah karena mereka ini membaur dengan masyarakat, agar sesuai dengan target."
Ia pun mengaku tidak punya target hidup atau mati (Santoso). Jelasnya, tentara itu punya SOP yang harus dijalankan. "Saya tidak punya targetan hidup atau mati Santoso. Kita punya SOP-nya sendiri. Yang jelas menangkap Santoso hidup apa mati, kalau dia membahayakan ya kita sikat. Begitulah prajurit. Daripada nyawa kita, lebih bagus nyawa dia (Santoso) dong," tuturnya. (sindonews)
(Amril Amarullah (Okezone))