GUNUNGKIDUL - Sejumlah pegawai honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul harus mengeluarkan dana hingga ratusan ribu rupiah untuk membeli seragam yang mereka gunakan saat bekerja.
Salah satu honorer daerah Pemkab Gunungkidul yang bekerja sebagai Guru Olahraga di Sekolah Dasar Negeri 4 Wonosari, Bayu Prihartanto mengungkapkan bahwa sejak menjadi honorer pada 2006, ia baru satu kali mendapatkan seragam resmi untuk digunakan saat mengajar di sekolah, yaitu batik khas Gunungkidul motif walang.
Itupun hanya berupa bahan, dan Bayu harus menjahit seragam itu sendiri dengan biaya Rp50.000. Selebihnya ia harus membeli sendiri, baik bahan dan biaya menjahit pakaian kerja.
“Untuk seragam coklat, hanya ditentukan warna saja, satu seragam itu menghabiskan biaya sebanyak Rp100.000. Sementara seragam kemeja biru muda dan celana hitam satu stel menjahit habis Rp100.000, sekitar Rp250.000 untuk seragam, padahal saya sempat dua kali ganti seragam, karena sudah tidak muat dipakai,” ujarnya, dikutip Harianjogja, Selasa (12/1/2016).
Sesungguhnya Bayu menilai kewajiban untuk memiliki seragam yang sama dengan Pegawai Negeri Sipil cukup memberatkan dirinya. Namun ia tidak dapat berbuat banyak. “Semoga ke depannya ada alokasi dana dari Pemkab untuk seragam kami,” tambahnya.