"Saya lihat Afif berjalan pelan ke arah Starbuck. Saya merasa didalam ranselnya ada bom yang lebih besar yang akan diledakan," lanjut Untung. Saat itu Untung langsung berkoordinasi dengan Tamat untuk melumpuhkan Afif.
"Tamat tembak kakinya, saya tembak dadanya,tewas dia," kata Untung yang datang dengan menggunakan kemeja putih.
"Pistol saya akurasinya bagus Colt seri 1911. Saya bawa peluru banyak waktu itu. Ada yang buat orang, ada juga yang buat mesin," papar Untung sambil menunjukan pistol yang dia bawa kepada para wartawan.
(Fiddy Anggriawan )