Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polres Mimika Klarifikasi Foto Pelaku Pencabulan Anak di Medsos

Saldi Hermanto , Jurnalis-Jum'at, 12 Februari 2016 |21:23 WIB
Polres Mimika Klarifikasi Foto Pelaku Pencabulan Anak di Medsos
Pencabulan (Foto: Ilustrasi)
A
A
A

TIMIKA – Polres Mimika mengklarifikasi asumsi yang beredar di masyarakat terkait beredarnya foto penganiayaan pelaku pencabulan yang di-posting ke media sosial (medsos). Sebab akibat hal itu, polisi disudutkan sebagai oknum yang melakukan perbuatan tersebut.

“Muncul argumen dari masyarakat bahwa begitu rusaknya anggota polisi, apabila betul-betul menangani seperti itu. Tetapi kenyataan yang terjadi apabila kita melihat realita di lapangan. Saya yakin banyak masyarakat yang mendukung,” ujar Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso di Timika, Papua, Jumat (12/2/2016).

Menurut Kapolres, awalnya ia mendapat laporan mengenai penculikan anak pada Rabu 10 Februari. Penculikan tersebut dilakukan pelaku berinisial AW (25) yang mengaku tukang ojek. Di Kompleks Timikia Indah tepatnya di sekitar salah satu sekolah dasar (SD) tempat Mawar bersekolah, AW hendak mengantar Mawar untuk pulang ke rumahnya.

Rumah Mawar diketahui masih berada di sekitar Timika Indah. Namun, ternyata AW bukan mengantar Mawar pulang ke rumah, dan malah membawa pergi Mawar ke wilayah Gorong-Gorong, tepatnya di sekitar mile 21. Disitulah AW melakukan aksi bejatnya mencabuli Mawar dengan cara hendak memerkosa Mawar.

“Tersangka ini mencoba memperlakukan anak kecil ini, si Mawar, dengan perilaku yang tidak baik, akan memperkosa,” kata Kapolres.

Saat akan memperkosa, Mawar berteriak kesakitan ketika AW berupaya memasukkan kemaluannya ke kemaluan Mawar hingga berteriak. Kemudian AW menampar dan memukul Mawar hingga memar, bahkan dua gigi Mawar ikut terlepas.

“Jadi tersangka ini sudah bugil, dia sudah membuka bajunya dan berupaya untuk memerkosa,” ujarnya.

Lantaran Mawar berteriak, warga sekitar mendengar dan secara langsung mendatangi TKP untuk mencari tahu apa yang terjadi. Warga kemudian menemukan pelaku yang dalam keadaan hendak memerkosa Mawar, akhirnya warga meneriaki pelaku hingga kaget dan langsung kabur ke hutan.

“Kemudian pelaku dipukuli masyarakat dan kemudian diikat, dan ditelefonlah Kepolisian. Anggota kita dari Sabhara dan dari Polsek Miru ke TKP untuk mengamankan. Tersangka ini dikejar dan ditangkap warga, kemudian dipukuli disitu dalam keadaan bugil. Yang menelanjangi juga bukan masyarakat, tetapi memang dia sudah menelanjangi dirinya sendiri untuk mencoba memerkosa. Karena ketahuan masyarakat, dia lari dalam keadaan bugil,” katanya.

Berdasarkan kronologi di atas, jika disamakan dengan asumsi serta argumen dari masyarakat terkait foto-foto yang di-posting warga dengan nama media sosial Facebook Marko Meepago Pekei, berbeda jauh dengan apa yang sebenarnya terjadi di TKP. Namun, foto tersebut terlanjur terpublikasi yang akhirnya asumsi serta argumen terhadap anggota polisi, seakan-akan bahwa polisi yang mengikat dan menelanjangi pelaku, bahkan yang menganiaya pelaku hingga babak belur.

“Kita harapkan kepada masyarakat, jangan langsung membuat asumsi yang negatif. Yang jelas kita kepolisian, berupaya untuk bisa maksimal melaksanakan tugas se-profesional mungkin. Dari foto itu akhirnya muncul asumsi, muncul argumen yang orang tidak tahu kejadian yang sebenarnya. Kemudian argumen itu atau asumsi itu menyudutkan pihak kepolisian,” katanya.

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw telah mengutus Kabid Propam Polda Papua bersama tim untuk ke Timika mengecek persoalan tersebut.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement