Tetap Tenang di Tengah Pertikaian
Lantaran dianggap telah mengabaikan perintah kasta, Gandhi pun dikucilkan dari kelompoknya di Inggris. Bahkan, sepulang dari Inggris sebagai pengacara muda, masyarakat terpecah menjadi dua kubu.
Pertama meraka yang merangkul dan kedua kelompok yang mengucilkannya. Gandhi berusaha tetap tenang menghadapi situasi itu. Ia sadar bahwa membalas suatu tindak kejahatan takkan berbuah apapun.
Alhasil, berkat ketabahannya itu, hati mereka yang tadinya mengucilkan Gandhi pun akhirnya melunak. Gandhi pun diperlakukan oleh mereka dengan penuh kasih sayang yang tulus. Apa yang didapatkannya itu merupakan buah dari menahan diri dari pertikaian yang jika direspons dengan sikap emosi justru akan menimbulkan masalah baru.
Sabar saat Didiskriminasi
Gandhi muda merintis karier sebagai pengacara muda di Afrika Selatan. Saat itu ia mencoba mendaftar sebagai anggota kelompok pengacara setempat namun ditolak lantaran ia berdarah India. Perlakuan diskriminasi itu tak lantas memadamkan api semangatnya. Gandhi terus bernegosiasi dengan enuh kesabaran hingga akhirnya ia diterima.
Tatkala tiba saat hari pengucapan sumpah, kepala pengadilan hukum setempat meminta Gandhi melepas sorbannya. Gandhi pun rela melepas sorbannya itu meski kemudian dicemooh orang karena menganggap Gandhi lemah dan tak mampu memertahankan keyakinannya.
Padahal saat itu, Gandhi hanya mencoba belajar berkompromi dan memilih untuk tidak memperuncing masalah. Sifat menahan diri inilah yang menjadi salah satu aset atau kelebihan yang dimiliki Gandhi.
(Syukri Rahmatullah)