BEOGRAD – Turut tewasnya dua warga Serbia yang juga staf Kedutaan mereka di Tripoli, Libya dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap basis ISIS di Sabratha, sudah sampai ke telinga Perdana Menteri (PM) Serbia, Aleksandar Vucic.
Dua staf kedutaan mereka itu adalah Sladjana Stankovic dan Jovica Stepic. Keduanya ikut tewas dalam bombardemen jet-jet tempur F-15E “Strike Eagle” milik AS lewat, saat masih dalam masa penyanderaan ISIS.
Keduanya diketahui diculik ISIS, saat iring-iringan mobil diplomatik Serbia dicegat gerombolan ISIS di Sabratha, sebuah kota di pesisir Libya, pada November 2015 lalu.
Sejak kala itu hingga tewasnya mereka, Serbia masih gagal bernegosiasi untuk membebaskan mereka. “Sepertinya militer Amerika tak menyadari bahwa ada warga asing yang disandera di sana,” cetus Vucic.