Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Salman Rushdie, Penulis yang Dibayangi Eksekusi Mati

Emirald Julio , Jurnalis-Selasa, 23 Februari 2016 |12:30 WIB
Salman Rushdie, Penulis yang Dibayangi Eksekusi Mati
Sosok Salman Rushdie saat ini yang kembali dibayangi hukuman mati Iran (Foto: La Times)
A
A
A

Buku keempat dari Rushie-lah yang menjadi kontroversi dan bumerang terhadap kesuksesannya. Pada 1988 Rushdie merilis buku berjudul The Satanic Verses (ayat-ayat setan), sebuah novel yang dikatakan penuh dengan realisme magis dan ceritanya dikabarkan terinspirasi dari kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW.

“Dari awalnya, manusia menggunakan Tuhan untuk menjelaskan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan,” demikian kutipan dari Novel Ayat-Ayat Setan oleh Salman Rushdie.

Para kritisi sastra Barat menyukai tulisan dari Rushdie ini bahkan memenangkan penghargaan dari Whitbread Award sebagai novel terbaik. Namun, tulisannya ini juga menuai kecaman dari dunia Islam yang mengatakan tulisan dari Rushdie tidak sesuai dengan fakta mengenai Nabi Muhammad SAW.

Di negara-negara dengan mayoritas pemeluk Muslim, novel ini dilarang beredar dan pada 14 Februari 1989, pimpinan spiritual tertinggi di Iran Ayatollah Khomeini mengeluarkan fatwa untuk menjatuhkan hukuman mati penulis novel tersebut.

Bahkan Iran juga menjanjikan hadiah bagi siapapun yang dapat membunuh Salman Rushdie dan memaksa penulis novel ini hidup bersembunyi di bawah naungan perlindungan kepolisian.

Sebenarnya, ia sempat berusaha menekan tensi dari kaum Muslim dengan mengeluarkan permintaan maaf secara terbuka dan menyuarakan dukungannya terhadap Islam. Pada 1998, Iran sudah mengatakan mereka tidak mendukung terhadap fatwa dari Ayatollah Khomeini.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement