Pada 2010, penulis novel kontroversial ini juga dilaporkan pernah menjadi salah satu orang yang ditargetkan untuk dibunuh oleh kelompok militan Al Qaeda.
Namun, baru-baru ini Fars News Agency mewartakan 40 media Iran mengabungkan dana yang berhasil terkumpul sebesar Rp8 miliar, sebagai hadiah yang akan diberikan kepada pihak yang berhasil ‘mencabut’ nyawa dari penulis ini.
Walaupun di bawah naungan ancaman terhadap nyawanya, Rushdie tetap ‘pedas’ dalam tulisan serta perkataannya. Ia terkenal sebagai pembela kebebasan berekspresi dan selalu mengkritisi kebijakan Amerika Serikat (AS) terhadap perang di Irak.
Hingga kini, Rushdie belum diketahui secara jelas tinggal dimana namun saat ini ia diduga tinggal di daerah Union Square, di Kota New York, AS.
(Emirald Julio)