Namun, Rini mendapat jawaban yang tidak memuaskan dari pihak perusahaan. Rasa penasaran pun makin besar. Apalagi anaknya sempat mendapat perawatan intensif di rumah sakit setelah meminum susu tersebut.
Ia menyatakan, pihak perusahaan sempat menawarkan kompensasi, tapi Rini menolak. Ia ingin mengetahui pasti benda apa yang ada dalam susu tersebut. Ia juga ingin tahu apakah sakitnya sang anak karena ada hubungannya dengan benda itu atau tidak.
"Konsumen (Rini) bukan menuntut ganti rugi. Tapi, beliau penasaran kenapa anaknya bisa dirawat sampai lima hari di rumah sakit. Beliau enggak berpikir soal uang," tutur Firman.
Kasus itu kini terus bergulir dan diteruskan ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) untuk diproses hingga persidangan.
(Erha Aprili Ramadhoni)