JAKARTA – Kontroversi kedatangan Presiden Sudan, Umar Hasan Ahmad al-Bashir di Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI), turut disoroti Amerika Serikat (AS) yang seolah ‘senewen’ dengan sambutan Indonesia pada Bashir.
Melalui Duta Besar (Dubes) AS untuk Indonesia, Robert Blake, Negeri Paman Sam menyampaikan keprihatinannya atas abainya Presiden Joko Widodo (Jokowi), terhadap isu global menyangkut pejabat negara yang tengah jadi buronan ICC (Pengadilan Kejahatan Internasional) itu.
"Kami prihatin Indonesia menerima kehadiran Bashir di KTT LB OKI. Meskipun AS bukan salah satu anggota Statuta Roma, tapi kami sangat mendukung upaya ICC untuk menuntut pihak-pihak yang bertanggung jawab atas genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, serta kejahatan perang di Darfur," terangnya, Senin (7/3/2016).
Presiden Sudan tiba di Jakarta kemarin malam, untuk menghadiri undangan KTT LB OKI kelima di hari kedua yang menjadi acara puncak pembahasan solusi status Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi menerima dengan tangan terbuka kedatangan Bashir ke JCC Senayan tadi pagi, menyalami dan melakukan pertemuan bilateral pada siangnya.
Presiden Sudan saat ini menyandang status orang paling dicari di dunia setelah dituntut Mahkamah Pidana Internasional atau ICC di Den Haag, Belanda atas kejahatan perang, pelanggaran HAM berat, yakni genosida.
Meski begitu, ia terus menerus menghindari panggilan sidang dan malah keliling dunia dengan bebasnya. Ditambah fakta bahwa surat perintah penangkapannya hingga kini memang belum tuntas.
(Randy Wirayudha)