Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lima Negara Ini Paling Rawan Aksi Bajak Laut

Rizka Diputra , Jurnalis-Kamis, 10 Maret 2016 |14:06 WIB
Lima Negara Ini Paling Rawan Aksi Bajak Laut
Aksi Perompak Somalia (Foto: Daylife)
A
A
A

Bajak laut menjadi salah satu ancaman dalam dunia pelayaran sejak zaman dahulu. Mereka kerap mengincar kapal barang ataupun kapal pesiar untuk merampas harta harta apapun yang di kapal targetnya. Bahkan, mereka kerap dipersenjatai senjata berbahaya macam AK-47 maupun alat pelontar granat untuk menebar teror bagi setiap kapal yang melintas.

Ada perairan di beberapa negara yang sangat rawan oleh aksi para bajak laut. Berikut negera-negara yang wilayah lautnya sangat rawan bajak lautsebagaimana dirangkum Okezone dari berbagai sumber.

Malaysia

Negeri jiran Malaysia tercatat memiliki beberapa titik rawan bajak laut yang sangat berbahaya. Di antaranya ialah perairan Selat Malaka, Pulau Tioman dan sebagian Laut Cina Selatan.

Berdasarkan catatan, pada tahun 2013 silam terjadi sembilan serangan bajak laut di wilayah perairan Malaysia. Berbagai kapal seperti kapal tanker dan kontainer kerap menjadi korban para perompak.

Ternyar, bajak laut menyerang kapal MT Orkim Harmony yang mengangkut lima anak buah kapal (ABK) asal Indonesia beserta 17 ABK lain. Mereka dinyatakan hilang pada Juni 2015 lalu setelah kapal yang membawa minyak senilai 21 juta ringgit atau sekira Rp73,5 miliar tersebut dirampok bajak laut di perairan Tanjung Sedili, Malaysia.

Nigeria

Nigeria juga menjadi negara di Afrika yang sangat rawan akan serangan bajak laut. Pada Oktober 2013 silam perompak beraksi di kapal tanker yang sedang berlayar di perairan Nigeria. Bajak laut diketahui menyekap kapten kapal dan kepala mesin yang keduanya merupakan warga negara (WN) Amerika Serikat (AS).

Kapal yang dibajak perampok adalah kapal berbendera AS dengan nama C-Retriever dengan panjang 67 meter. Kapal milik kelompok transportasi Edison Chouest diserang pada Rabu 23 Oktober 2013.

Kemudian kasus lainnya terjadi pada Agustus 2015. Saat itu kelompok bersenjata yang diduga sebagai gerombolan perompak menyerang markas tentara di wilayah delta Sungai Nigeria dan menewaskan empat orang prajurit dan satu orang polisi.

Serangan itu terjadi di sebuah markas campuran militer dan gugus tugas gabungan (Joint Task Force/JFT) di Nembe, negara bagian Bayelsa pada Jumat, 7 Agustus 2015. Perompak yang datang dengan menggunakan kapal cepat berhasil menewaskan lima orang dan mengambil persenjataan yang ada di markas tersebut.

Somalia

Satu lagi negara di Afrika Timur menjadi wilayah rawan terhadap serangan perompak. Ia adalah Somalia di mana sering terjadi kasus pembajakan di lepas pantai Somalia.

Perairan Somalia memang menjadi pusat aktivitas bajak laut. Letaknya yang strategis di tengah rute pelayaran internasional membuat banyak kapal melintasinya.

Banyak warga Somalia menjadi bajak laut sebagai mata pencaharian. Mereka tergiur dengan imbalan yang diterima jika aksi mereka sukses. Banyak warga Somalia yang hidup dalam kemiskinan karena konflik berkepanjangan di negaranya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement