Ia yang hanya tinggal seorang diri harus berjuang untuk mempertahankan bangunan yang selama ini menjadi penghasilannya.
"Kalau digusur, saya akan rugi, bangunan warungnya saja senilai Rp200 juta. Sedangkan pendapatan per hari bisa mencapai Rp2 juta, harus rela hilang," ucapnya.
Dia pun menyayangkan atas pemberian izin Pemkab Indramayu puluhan tahun silam yang pada akhirnya akan dilakukan penggusuran. Tanda meminta agar Pemkab Indramayu meniru penggusuran di Kalijodo yang menyediakan rusunawa bagi pemilik warem yang tergusur.
(Abu Sahma Pane)