JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah terus melakukan diplomasi dengan pemerintah Filipina dan kelompok peyandera, terkait dengan deadline permintaan tebusan ASG atau kelompok militan Abu Sayyaf, yang menyandera15 warga asing, di mana 10 di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI).
"Terus dilakukan komunikasi, diplomasi antar negara dan komunikasi dengan yang menyandera," ujar Jokowi usai membuka Muktamar ke VIII PPP di Asrama Haji Jakarta, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (8/4/2016).
Sayangnya Jokowi tak mau menginformasikan langkah apa saja yang dilakukan pemerintah dalam diplomasi itu, termasuk proses apa saja yang telah dilakukan pemerintah.
"Kita tidak bisa membuka apa yang kita lakukan, karena ini masih dalam proses-proses semuanya," tegas Jokowi.