KIEV – Perdana Menteri (PM) Ukraina Arseny Yatseniuk melalui siaran televisi pada Minggu 10 April 2016 menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya.
Yatseniuk sebenarnya sudah diminta mengundurkan diri semenjak Februari 2016, namun ia tetap melawan tekanan tersebut walaupun sudah muncul mosi tidak percaya terhadap pemerintahannya.
Tampaknya ia sudah tidak kuat lagi mempertahankan koalisi pemerintahannya karena dihantam krisis politik yang saat ini sedang melanda Ukraina ditambah dengan telatnya pembayaran bantuan IMF (International Monetary Fund).
“Saya memutuskan mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Ukraina. Pada Selasa 12 April saya akan mengajukan permintaan pengunduran diri resmi kepada parlemen,” kata Yatseniuk, sebagaimana dilansir dari Reuters, Senin (11/4/2016).
Ia juga bahkan sempat curhat mengenai situasi politik di Ukraina. Dalam pernyataan di depan siaran televisi itu ia menyerahkan ‘tongkat kepemimpinan’ kepada juru bicara parlementer Volodymyr Groysman.
“Krisis politik yang dialami oleh negara ini sebenarnya adalah buatan. Akibat keinginan mengganti satu politisi ‘buta’ dan dilumpuhkan keinginan politiknya yang sebenarnya bertujuan untuk memberikan perubahan yang sebenarnya,” ujar Yatseniuk.
(Muhammad Saifullah )