Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Usai Digusur, Warga Pasar Ikan Pilih Jadi "Manusia Perahu"

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Rabu, 13 April 2016 |12:25 WIB
Usai Digusur, Warga Pasar Ikan Pilih Jadi
Warga Pasar Ikan Memilih Jadi "Manusia Perahu" (foto: Fakhri/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Setelah rumahnya digusur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sejumlah warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, memilih menjadi "manusia perahu". Mereka menolak direlokasi ke Rusun Marunda.

Acho (53),‎ warga terdampak penggusuran, menjelaskan bahwa penolakan ke rusun tersebut karena dirinya tidak akan dapat lagi menggeluti pekerjaannya sebagai nelayan untuk menghidupi keluarganya.

"Saya biasa melaut di sini. Kalau tinggal di Marunda bagaimana pekerjaan saya? Kalaupun Anda mobil antar-jemput belum melaut sudah lelah," kata Acho kepada Okezone saat ditemui di perahunya, Rabu (13/4/2016).

(Baca Juga:  Warga Pasar Ikan Penjaringan Pilih Tinggal di Perahu)

Ia mengungkapkan, sebanyak 200 warga terdampak penggusuran memilih menjadi "manusia perahu". Kebanyakan, kata Acho, mereka menumpang di perahu-perahu milik warga lain lantaran menolak rumahnya di gusur oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Kami kebanyakan juga menumpang di rumah milik warga karena menolak digusur. Kata Ahok, kami menjarah tanah milik negara, padahal kami ini warga siapa?" ucap Acho.

Acho dan warga lainnya mengatakan belum mengetahui sampai kapan akan tinggal di atas perahu.‎ Bahkan untuk makan dan kehidupan, mereka saja harus dibantu oleh warga lain.

"Entah harus berapa lama kami harus tinggal di atas perahu. Alhamdulillah untuk makan kami dibantu warga lainnya. Kalau tidur, kami tidurnya harus duduk karena di perahu berdesakan," ungkap Acho.

‎Lebih lanjut Acho menerangkan, setelah penggusuran, banyak anak warga yang memilih tidak sekolah. Hal itu lantaran membantu orangtuanya mengais sia-sia rumah untuk melanjutkan kehidupannya.

"Bahkan, ada yang seminggu sebelum penggusuran sudah tidak sekolah karena ketakutan banyaknya polisi yang datang kemari. Entah bagaimana ke depan hidup kami nantinya," keluh Acho.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement